Sabtu, 09 Juni 2012

Magister Manajemen Unsoed Angkatan XXX

Harap mahasiswa mengerjakan tugas dan melihat informasi kuliah di dalam Blog Kuliah Manajemen Keuangan MM Unsoed Angkatan XXX.

Kamis, 07 Juni 2012

Mengenal Komite Standar Akuntansi Pemerintahan

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) merupakan lembaga yang penting bagi profesi akuntansi pemerintahan yang baru-baru berkembang sejak penerapan akuntansi di Pemerintahan Indonesia. Akuntansi diterapkan di pemerintahan Indonesia, terutama pemerintah pusat, sejak diundangkannya Undang-undang 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Berbeda dengan lembaga superbody Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki kekuasaan dan anggaran yang luar biasa, KSAP nampaknya tidak memiliki anggaran dan kekuasaan yang tidak sebesar KPK atau Komite-komite lain yang ada di negeri ini.  Penjelasan mengenai profil KSAP dapat dilihat di link di bawah ini:

Penjelasan mengenai KSAP

KSAP sangat strategis dalam merumuskan kebijakan-kebijakan penerapan standar akuntansi pemerintahan di Indonesia. Tentu saja KSAP menerapkan kebijakan-kebijakan ini berdasarkan amanat UU Keuangan Negara. Produk utama dari KSAP adalah Standar Akuntansi Pemerintahan dan Bulletin Teknis SAP. Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterbitkan oleh KSAP telah diterbitkan dalam 2 versi yaitu:
  1. Versi 1 diterbitkan dengan PP 24 Tahun 2005 yang dikenal dengan SAP versi basis Cash Toward Accrual (Kas Menuju Akrual). Dalam literatur akuntansi, nampaknya baru negara kita yang memakai basis ini. Negara lain atau praktik akuntansi di swasta, belum mengenal basis ini.
  2. Versi 2 diterbitkan dengan PP 71 Tahun 2010 yang dikenal dengan SAP versi basis Akrual. Akrual penuh. Versi revisi ini hingga sekarang (Juni 2012) masih belum diterapkan dan menunggu hingga tahun 2015 (lama sekali...)
Produk pertama Versi 1 dari KSAP, membagi Ekuitas Dana di Laporan Keuangan Pemerintah menjadi 3 kelompok, yaitu:
  1. Ekuitas Dana Lancar
  2. Ekuitas Dana Investasi 
  3. Ekuitas Dana Cadangan
Kelompok Ekuitas Dana itu dikenal pertama kali, secara resmi dalam PP 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui serangkaian due process procedure yang telah ditetapkan oleh KSAP. Sebuah proses penyusunan yang panjang hingga menjadi SAP. Tetapi sebenarnya, konsep teknis dari kemunculan istilah ekuitas dana tersebut sudah muncul dalam konsep Sistem Akuntansi Keuangan Daerah yang diterbitkan oleh Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah : Depkeu (DJPKPD, BAKUN, , BINTEK ), BPKP dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001). Terdapat lima dokumen yang berkaitan dengan kemunculan istilah Ekuitas Dana ini, yaitu:

SAPD 1
SAPD 2
SAPD 3


Rencana Posting Berikutnya:

  1. Mengapa Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan beserta turunannya hilang begitu saja dari PP 24 Tahun 2005?
  2. Berapakah biaya untuk menghilangkan Ekuitas Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan dari Laporan Keuangan Pemerintah?
  3. Apa Perbedaan Mendasar PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 Tahun 2010?
  4. Kemanakah arah pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan di Indonesia?
  5. Dokumen dalam Arsip: STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Tugas Teori Akuntansi

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dengan perkembangan dunia bisnis dan sektor publik, terdapat 4 Standar Akuntansi Keuangan, yaitu:
  1. Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS.
  2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
  3. Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 24 Tahun 2005 jo PP No. 71 Tahun 2010)
  4. Standar Akuntansi Syariah
Mahasiswa diminta untuk mencari sampel laporan keuangan yang disusun berdasarkan atas standar-standar tersebut. Idealnya seorang mahasiswa, harus bisa memiliki ke-4 laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar tersebut. Namun karena kemungkinan kesulitan teknis, maka dalam mata kuliah ini mahasiswa hanya diwajibkan untuk menganalisis Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS dan Standar Akuntansi Pemerintah. Tentu saja jika mahasiswa bisa menganalisis standar lainnya, itu adalah suatu nilai tambah. Analisis difokuskan pada aplikasi masing masing standar dalam hal recognition, measurement dan disclosure yang dipersyaratkan oleh standar dan aplikasinya dalam laporan keuangan. Aplikasi dalam laporan keuangan terdapat dalam Accounting Policy di masing-masing entitas pengguna standar. Perbandingan hanya dilaksanakan antara masing-masing laporan keuangan dengan standarnya masing-masing. Jadi tugas ini tidak bertujuan untuk membandingkan, sebagai contoh laporan keuangan perusahaan yang go public dengan laporan keuangan pemerintah, atau perbandingan antar standar. Analisis difokuskan bagaimana standar tertentu diadopsi oleh accounting policy dalam perusahaan tertentu.

Sistematika penulisan tugas:
  1. Pendahuluan
  2. Tinjauan Teori
  3. Hasil 
  4. Kesimpulan
  5. Referensi
Presentasi dilaksanakan pada tanggal 11 Juni dan 18 Juni 2012

Selasa, 05 Juni 2012

PROGRAM HIBAH BINA DESA

Salah satu misi pendidikan nasional adalah memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta untuk meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan atau global.
Terkait dengan itu, pada tahun 2012 ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan meluncurkan Program Hibah Bina Desa (PHBD) seperti panduan terlampir


Sumber: dikti.go.id

Download Panduan di sini

Minggu, 14 November 2010

Auditing dan Sistem Informasi Akuntansi

AUDITING
  1. Apakah yang dimaksud dengan auditing. Apakah yang dimaksud established criteria dalam audit laporan keuangan.
  2. Sebutkan dan jelaskan opini audit laporan keuangan.
  3. Kegiatan apa yang harus dilakukan oleh seorang auditor dalam melaksanakan audit.
  4. Sebutkan contoh program audit kas, inventory.
  5. Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, seorang auditor membandingkan praktek akuntansi dan pelaporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Apakah yang dimaksud dengan PABU?
  6. Apakah perbedaan antara PABU dan prinsip akuntansi?
  7. Apakah perbedaan antara standar akuntansi dan prinsip akuntansi?
  8. Sebutkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia?
  9. Jelaskan standar auditing?
  10. Sebutkan 10 standar dalam audit laporan keuangan?
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
  1. Apakah yang disebut sistem informasi?
  2. Jelaskan elemen-elemen sistem?
  3. Apakah elemen-element sistem dalam sistem informasi akuntansi? Jelaskan.
  4. Jelaskan sistem informasi akuntansi manual
  5. Jelaskan sistem informasi akuntansi berbasis komputer.
  6. Berikan contoh sistem akuntansi dalam perusahaan dagang.

Sabtu, 05 Desember 2009

Rokok

Tuhan Sembilan Senti oleh:
Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankanbagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’imsangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidupbagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwanakayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat beratbagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita, Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah metertak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannyaketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asaptembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,d
i pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola,mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘eek’ orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkatdengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,dengan cueknya,pakai dasi,orang-orang goblok merokok, Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’imsangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidupbagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan merekamemegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.

Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan? Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang
kepalanya berapi itu,yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia matikarena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub padatuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Minggu, 07 Desember 2008

Asalamualaikum. Selamat Datang di Blog Saya.

Asalamualaikum. Selamat Datang di Blog ini. Blog ini ditujukan bagi siapa saja yang menginginkan beberapa informasi mengenai Akuntansi Pemerintahan, Sektor Publik dan Aktivitas diskusi dalam beberapa materi mengenai bisnis dan akuntansi. Semoga bermanfaat.